Inflasi Kota Kendari bulan Februari tahun 2017, tercatat sebesar 0,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 123,35. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi 62 kota tercatat inflasi dan 20 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Manado (Provinsi Sulawesi Utara) 1,16 persen dan inflasi terendah tercatat di Ternate (Provinsi Maluku Utara) 0,03 persen. Sedang deflasi tertinggi tercatat di Jambi (Provinsi Jambi) 1,40 persen dan deflasi terendah tercatat di Bungo (Provinsi Jambi) 0,02 persen.
Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan 1,11 persen; sandang 0,81 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,48 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,37 persen; serta kesehatan 0,18 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,02 persen dan pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah cakalang/sisik; tarip listrik; tarip pulsa ponsel; cabai rawit; bayam; minyak goreng; rokok putih; ketimun; celana panjang sersin wanita serta layang/benggol.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah angkutan udara; kangkung; sawi hijau; jantung pisang; daging ayam ras; terong panjang; nangka muda; baronang; bawang merah serta daun singkong.