Tanggal Rilis | Â :Â | 1 September 2018 |
Ukuran File | Â :Â | 0.72 MB |
Abstraksi
Deflasi Kota Kendari bulan Agustus tahun 2017, tercatat sebesar 1,48 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 126,86. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, empat puluh tujuh kota tercatat deflasi dan tiga puluh lima kota tercatat inflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Ambon (Provinsi Maluku) 2,08 persen dan deflasi terendah tercatat di Samarinda (Provinsi Kalimantan Timur) 0,03 persen. Sementara itu inflasi terbesar tercatat di Lhokseumawe (Provinsi Aceh) 1,09 persen.Deflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan 5,11 persen dan transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,81 persen. Sementara kelompok yang tercatat inflasi yaitu makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,24 persen; Kesehatan 0,15 persen; Pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,10 persen; Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar serta sandang masing-masing 0,02 persen.Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah layang/benggol, cakalang/sisik, bayam, angkutan udara, teri, rambe, ekor kuning, katamba, sawi hijau, dan kangkung.Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah Bandeng/bolu, tomat sayur, kemeja pendek katun pria, roti tawar, daging ayam ras, daun kelor, jantung pisang, jeruk nipis/limau, seragam sekolah anak dan tembang.Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, enam kota tercatat deflasi dan lima kota tercatat inflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Baubau (Provinsi Sulawesi Tenggara) 1,76 persen dengan IHK 132,46 dan deflasi terendah tercatat di Manado (Provinsi Sulawesi Utara) 0,21 persen dengan IHK 129,61.Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Agustus) 2017 tercatat 4,26 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) 4,27 persen.Laju inflasi pada periode yang sama Agustus 2016 tercatat 0,01 persen, tahun kalender (Januari – Agustus) 2016 sebesar 3,05 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Agustus 2016 terhadap Agustus 2015 tercatat 3,73 persen.